KURIKULUM

Kurikulum, RPP, Silabus dan Pengembangannya

  • Home
  • Kurikulum
  • Info K13
  • Silabus
  • RPP
  • Pembelajaran K13
  • Penilaian K13
  • Privacy
  • Daftar Isi

About Me

My Photo
Budiyono
saya seorang guru yang ingin bermanfaat bagi sesama dalam hidupku, terus beramal menebarkan kebaikan
View my complete profile
Powered by Blogger.
Home » RPP » Pendekatan Scientific

Pendekatan Scientific

Written By Budiyono on Sunday, May 11, 2014 | 12:12 PM

Budiyono Dion, Kurikulum



Pendekatan Scientific

Proses  pembelajaran  menggunaan  pendekatan  scientific, dimaksudkan  untuk memberikan  pemahaman  kepada  peserta  didik  dalam mengenal, memahami  berbagai materi menggunakan  pendekatan  ilmiah,  bahwa  informasi  bisa  berasal  dari mana  saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran  yang  diharapkan  tercipta  diarahkan  untuk  mendorong  peserta  didik  dalam  mencari  tahu  dari berbagai sumber  observasi, bukan diberi tahu.
Kondisi pembelajaran pada saat  ini diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah  dengan menjawab saja. Pembelajaran  diharapkan  diarahkan  untuk  melatih  berpikir  analitis  (peserta  didik  diajarkan bagaimana mengambil  keputusan)  bukan  berpikir mekanistis  (rutin dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata)
Penjelasan  Prof  Sudarwan  tentang  pendekatan  scientific  bahwa  Pendekatan  ini  bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan,  pengabsahan, dan penjelasan  tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini.
1.     Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan  logika  atau  penalaran  tertentu;  bukan  sebatas  kira-kira,  khayalan,  legenda,  atau dongeng semata.
2.    Penjelasan guru, respon peserta didik, dan  interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari
prasangka  yang  serta-merta, pemikiran  subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur
berpikir logis.
3.    Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir  secara  kritis,  analistis, dan  tepat dalam
mengidentifikasi,  memahami,  memecahkan  masalah,  dan  mengaplikasikan  substansi  atau
materi pembelajaran. 
4.    Mendorong  dan  menginspirasi  peserta  didik  mampu  berpikir  hipotetik  dalam  melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran.
5.  Mendorong  dan  menginspirasi  peserta  didik  mampu  memahami,  menerapkan,  dan
mengembangkan  pola  berpikir  yang  rasional  dan  objektif  dalam  merespon  substansi  atau materi pembelajaran.
6.    Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.
7.    Tujuan  pembelajaran  dirumuskan  secara  sederhana  dan  jelas,  namun  menarik  system penyajiannya.
Pembelajaran yang  menekankan pada pentingnya kolaborasi dan kerjasama diantara peserta didik dalam  menyelesaikan  setiap  permalahan  dalam  pembelajaran.  Oleh  karena  itu  guru  sedapat mungkin menciptakan  pembelajaran  selain  dengan  tetap mengacu  pada  Standar  Proses  dimana pembelajarannya  diciptakan    suasana  yang  memuat  Ekplorasi,  Elaborasi  dan  Konfirmasi,  juga dengan mengedepankan kondisi peserta didik yang berperilaku ilmiah dengan bersama-sama diajak mengamati,  menanya,  menalar,  merumuskan,  menyimpulkan  dan  mengkomunikasi.  Sehingga peserta didik akan dapat dengan benar menguasai materi yang dipelajari dengan baik.
Share this article :
Share on FB Tweet Share on G+ Submit to Digg
Budiyono di 12:12 PM

0 komentar:

Post a Comment

mohon meninggalkan komentar

Newer Post
Older Post
Home
View web version
KURIKULUM© 2014. All Rights Reserved. Template By Seocips.com
SEOCIPS Areasatu Adasenze Tempate Tipeex.com Publisher by Kurikulum