KURIKULUM

Kurikulum, RPP, Silabus dan Pengembangannya

  • Home
  • Kurikulum
  • Info K13
  • Silabus
  • RPP
  • Pembelajaran K13
  • Penilaian K13
  • Privacy
  • Daftar Isi

About Me

My Photo
Budiyono
saya seorang guru yang ingin bermanfaat bagi sesama dalam hidupku, terus beramal menebarkan kebaikan
View my complete profile
Powered by Blogger.
Home » Info K13 » Kelas Akselerasi Diganti Program SKS Tahun Depan

Kelas Akselerasi Diganti Program SKS Tahun Depan

Written By Budiyono on Friday, October 10, 2014 | 7:42 AM

Budiyono Dion, Kurikulum.



Kelas Akselerasi Diganti Program SKS Tahun Depan

 Implementasi Kurikulum 2013 mulai ajaran 2015/2016 mendatang akan menggati kelas percepatan atau akselerasi dengan system kredit semester (SKS). Sehimgga sekolah-sekolah yang memiliki kelas akselerasi tidak boleh lagi menerima siswa baru untuk program akselerasi. Saat ini, siswa akselerasi hanya dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar sampai masa studinya selesai. 


Solopos.com dalam beritanya menyatakan, Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Achmad Jazidie, mengatakan kendati kelas percepatan itu dihapus, siswa cerdas istimewa dapat mempercepat masa studi dengan mengikuti sistem kredit semester (SKS). SKS untuk sekolah diberlakukan sama seperti halnya di perguruan tinggi.

“Sekarang ini bagi sekolah yang membuka kelas akselerasi secara eksklusif monggo dituntaskan. Karena pada tahun ajaran 2015/2016 mendatang, sekolah tak diperbolehkan lagi membuka kelas akselerasi,” kata dia kepada wartawan seusai menyampaikan Sosialisasi Pelaksanaan Kurikulum 2013, di Hotel Novotel, Solo, Rabu (8/10/2014).

Achmad Jazidie mengurai ada dua alasan penutupan kelas tersebut. Pertama siswa cerdas istimewa diharapkan dapat memberi manfaat kepada teman sekelasnya karena tidak berada di kelas eksklusif atau terpisah. Kedua, sambung dia, dengan SKS tidak menutup kemungkinan mereka dapat mempercepat waktu belajarnya.

“Seperti di perguruan tinggi, siswa cerdas istimewa dapat mengambil SKS yang lebih banyak dibandingkan teman-temannya. Mereka bisa menyelesaikan waktu belajar yang seharusnya tiga tahun [SMP/SMA] menjadi hanya dua tahun. Akan tetapi kelas mereka tetap campur dengan siswa-siswa lain,” ungkap Achmad.

Dikatakan lebih lanjut, kalangan akademisi memiliki dua pandangan berbeda ihwal penanganan siswa cerdas istimewa. Sebagian menginginkan siswa cerdas istimewa memiliki kelas khusus yang dipisahkan dengan siswa lain. Namun, ada pula yang menginginkan dicampur dengan siswa biasa.

“Setelah melalui beberapa pertimbangan, akhirnya dipilihlah kebijakan tetap mencampur siswa, dengan pengambilan SKS. SKS ini relevan dengan Kurikulum 2013,” ungkap dia. Dia menambahkan penghapusan akselerasi tidak dilakukan bersamaan dengan penerapan Kurikulum 2013 lantaran memiliki social cost tinggi.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Aryo Widyandoko, mengatakan di Kota Bengawan ada lima sekolah yang menyelenggarakan program kelas khusus akselerasi yakni SMA Negeri 1 Solo, SMA Negeri 3 Solo, SMP Negeri 2 Solo, SMP Negeri 9 Solo, dan SMP Muhammadiyah Program Khusus.

Share this article :
Share on FB Tweet Share on G+ Submit to Digg
Budiyono di 7:42 AM

0 komentar:

Post a Comment

mohon meninggalkan komentar

Newer Post
Older Post
Home
View web version
KURIKULUM© 2014. All Rights Reserved. Template By Seocips.com
SEOCIPS Areasatu Adasenze Tempate Tipeex.com Publisher by Kurikulum