KURIKULUM

Kurikulum, RPP, Silabus dan Pengembangannya

  • Home
  • Kurikulum
  • Info K13
  • Silabus
  • RPP
  • Pembelajaran K13
  • Penilaian K13
  • Privacy
  • Daftar Isi

About Me

My Photo
Budiyono
saya seorang guru yang ingin bermanfaat bagi sesama dalam hidupku, terus beramal menebarkan kebaikan
View my complete profile
Powered by Blogger.
Home » Kurikulum » Sekolah Bisa Menerapkan Dua Kurikulum

Sekolah Bisa Menerapkan Dua Kurikulum

Written By Budiyono on Saturday, January 3, 2015 | 12:50 AM

Budiyono Dion, Kurikulum,



Sekolah Bisa Menerapkan Dua Kurikulum

Disaat banyak sekolah kebingungan menggunakan kurikulum, antara kurikulum 2006 dan kurikulum 2013, Dewan Pendidikan DI Yogyakarta memberikan kelonggaran, sekolah bisa menerapkan dua kurikulum sekaligus.

ANTARA News - Dewan Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta menilai masing-masing sekolah seharusnya bisa menerapkan dua muatan model kurikulum yakni kurikulum 2013 dan 2006 secara bersamaan untuk menghindari kesenjangan kualitas pendidikan.

"Pada masa evaluasi kurikulum 2013, seharusnya sekolah yang memilih menggunakan kurikulum 2006 tetap berinisiatif menggunakan substansi kurikulum 2013," kata Ketua Dewan Pendidikan DIY, Wuryadi di Yogyakarta, Jumat.

 

Ia menyebutkan jika mengacu Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014, kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dibuat sekolah dapat berisi dua muatan kurikulum yaitu kurikulum lama (2006) dan kurikulum baru (2013).

Dengan konsep itu, maka sekolah yang memilih menggunakan kurikulum 2006 tetap mampu mengejar sekolah lainnya yang sepenuhnya menggunakan kurikulum 2013."Dengan demikian akan seimbang dan tidak ketinggalan," kata dia.

Dengan cara tersebut, menurut dia, keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Rasyid Baswedan untuk memberlakukan kurikulum 2006 dan 2013 diatur Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014, tidak akan menimbulkan kesenjangan antarsekolah.

Menurut Wuryadi keputusan Menteri Anies memberlakukan kurikulum 2013 dan 2006 bagi sekolah yang berbeda merupakan solusi yang tepat sebab realitasnya hanya sekitar 6.221 sekolah yang sudah siap menerapkan kurikulum 2013, sementara sisanya belum.

"Realitasnya saat ini memang ada yang siap dan belum siap," kata dia.

Meski demikian, ia berharap, evaluasi kurikulum 2013 yang saat ini masih dilakukan oleh tim yang dibentuk Kemendikbud, sebaiknya mampu membuat kurikulum baru tersebut menaungi keragaman potensi yang dimiliki masing-masing daerah.

"Selain menyelesaikan persoalan pemenuhan buku ajar, kurikulum 2013 juga harus menaungi kebhikekaan, tidak sentralistik," kata Wuryadi.
Share this article :
Share on FB Tweet Share on G+ Submit to Digg
Budiyono di 12:50 AM

0 komentar:

Post a Comment

mohon meninggalkan komentar

Newer Post
Older Post
Home
View web version
KURIKULUM© 2014. All Rights Reserved. Template By Seocips.com
SEOCIPS Areasatu Adasenze Tempate Tipeex.com Publisher by Kurikulum