KURIKULUM

Kurikulum, RPP, Silabus dan Pengembangannya

  • Home
  • Kurikulum
  • Info K13
  • Silabus
  • RPP
  • Pembelajaran K13
  • Penilaian K13
  • Privacy
  • Daftar Isi

About Me

My Photo
Budiyono
saya seorang guru yang ingin bermanfaat bagi sesama dalam hidupku, terus beramal menebarkan kebaikan
View my complete profile
Powered by Blogger.
Home » Info K13 » Sistem Penilaian Kurikulum 2013 versus UN

Sistem Penilaian Kurikulum 2013 versus UN

Written By Budiyono on Saturday, August 30, 2014 | 9:51 PM

Budiyono Dion, Kurikulum





Sistem Penilaian Kurikulum 2013 versus UN

Implementasi Kurikulum 2013 masih banyak kritik yang perlu dipertimbangkan, khususnya dalam hal system penilaian akhir pembelajaran. System penilaian kurikulum 2013 menekankan pada penilaian fortofolio, sementara pemerintah masih memberlakukan Ujian Nasional. Ujian Nasional sangat bertentangan penilaian fortopolio.
Pernyataan pengamat pendidikan, Darmaningtyas yang dirilis teraspos.com, mengkritik penerapan Kurikulum 2013, dimana terdapat inkonsistensi antara proses pembelajaran dan penilaian akhir yang tetap memakai Ujian Nasional.
Sejatinya, menurut dia, Kurikulum 2013 sesungguhnya memiliki semangat yang bagus, karena mencoba mengadopsi kurikulum yang dikembangkan sejumlah sekolah internasional, serta bersemangat ingin melahirkan manusia pembelajar.
"Tapi evaluasi akhirnya memakai UN, jelas ini tidak nyambung, yang cocok digunakan itu pake sistem penilaian portofolio," kata Darmaningtyas, Rabu (27/8).
Menurut dia, antara Kurikulum 2013 dan UN tidak bisa disatukan karena bertentangan secara prinsip. "Kurikulum 2013 yang menumbuhkan manusia pembelajar, mutlak jangan memakai sistem evaluasi model Ujian Akhir, percuma menerapkan Kurikulum 2013 tapi memaksakan UN," kata aktivis pendidikan dari Taman siswa ini.
"Pilihan pemerintah hanya satu, Kurikulum 2013 atau UN? Harus konsisten," kata dia.
Selain itu, Darmaningtyas juga mengkritik ketidaksiapan pemerintah dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, lantaran masih banyak kendala yang ditemui.
"Sampai sekarang di Jabodetabek saja masih banyak sekolah yang belum terima buku, guru-guru juga belum paham konsep Kurikulum 2013." 
Atas dasar itu, Darmaningtyas yang juga merupakan Tim Penyusun Kurikulum 2013 agar implementasinya tidak perlu dipaksakan secara nasional, hanya untuk sekolah-sekolah yang siap saja. "Kalau dipaksakan dampak buruknya lebih besar dari dampak positifnya."
Share this article :
Share on FB Tweet Share on G+ Submit to Digg
Budiyono di 9:51 PM

0 komentar:

Post a Comment

mohon meninggalkan komentar

Newer Post
Older Post
Home
View web version
KURIKULUM© 2014. All Rights Reserved. Template By Seocips.com
SEOCIPS Areasatu Adasenze Tempate Tipeex.com Publisher by Kurikulum