Budiyono Dion, Kurikulum
Dampak penerapan Kurikulum 2013 pada
Kurikulum FKIP
Dampak penerapan Kurikulum 2013 di
seluruh sekolah di Indonesia mulai tahun ajaran baru 2014/2014 membuat Fakultas
Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di berbagai PT melakukan penyesuaian
dan pembaharuan kurikulum.
Hal itu disampaikan Furqon
Hidayatullah kepada wartawan Suara Merdeka. Koordinator Forum FKIP Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) se-Indonesia, Furqon Hidayatullah mengemukakan, pembaharuan
tersebut mengacu tiga hal, yakni erangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),
Kurikulum 2013, dan Pendidikan Profesi Guru (PPG)
“PPG ini bagaimana kurikulum itu
harus nyambung mulai dari S1 sampai ke PPG. Nah itu harus dirancang untuk itu
dan butuh waktu, tidak bisa yang dalam waktu singkat,” kata Furqon.
Dijelaskan, KKNI sebagai acuan
pelevelan kualifikasi, kemudian Kurikulum 2013 wajib dipahami mengingat
nantinya lulusan FKIP merupakan pelaksana kurikulum tersebut. Terlebih lagi
nanti saat PPG lulusan FKIP akan langsung mengikuti latihan tanpa proses
matrikulasi. Sehingga diharapkan lulusan FKIP benar-benar memahami Kurikulum
2013.
“Perubahan kurikulum di FKIP juga
berkaitan dengan Kurikulum 2013. Sebab kalau nggak disesuaikan kan timpang
karena Kurikulum 2013 ini kebutuhan pasar,” tutur dia.
Lebih lanjut, pria yang juga
menjabat Dekan FKIP UNS ini menjelaskan ada keterampilan proses menjadi bagian
penting yang harus dipertajam dalam peralihan ke Kurikulum 2013. Sebab,
keterampilan proses berdampak pada tiga aspek, yakni afektif, kognitif, dan
psikomotorik.
Sehingga nantinya tidak lagi teacher
centering tapi student centering. Baik mahasiswa maupun peserta didik dituntut
aktif untuk mewujudkan independent learning.
“Pembentukan afektif belajar itu
penting, bagaimana guru menumbuhkan semangat belajar, bukan belajarnya. Karena
semangat belajar lebih penting," tegasnya.
0 komentar:
Post a Comment
mohon meninggalkan komentar