Budiyono Dion, Kurikulum
Pendekatan
Scientific
Proses pembelajaran
menggunaan pendekatan scientific, dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
kepada peserta didik
dalam mengenal, memahami berbagai
materi menggunakan pendekatan ilmiah,
bahwa informasi bisa
berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang
diharapkan tercipta diarahkan
untuk mendorong peserta
didik dalam mencari
tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu.
Kondisi
pembelajaran pada saat ini diharapkan
diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya),
bukan hanya menyelesaikan masalah dengan
menjawab saja. Pembelajaran
diharapkan diarahkan untuk
melatih berpikir analitis
(peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan)
bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan
menghapal semata)
Penjelasan Prof
Sudarwan tentang pendekatan
scientific bahwa Pendekatan
ini bercirikan penonjolan dimensi
pengamatan, penalaran, penemuan,
pengabsahan, dan penjelasan
tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus
dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah.
Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini.
1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis
pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika
atau penalaran tertentu;
bukan sebatas kira-kira,
khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan
guru, respon peserta didik, dan
interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari
prasangka yang
serta-merta, pemikiran subjektif,
atau penalaran yang menyimpang dari alur
berpikir logis.
3. Mendorong
dan menginspirasi peserta didik berpikir
secara kritis, analistis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan substansi atau
materi pembelajaran.
4. Mendorong dan
menginspirasi peserta didik
mampu berpikir hipotetik
dalam melihat
perbedaan,
kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran.
5. Mendorong
dan menginspirasi peserta
didik mampu memahami,
menerapkan, dan
mengembangkan pola
berpikir yang rasional
dan objektif dalam
merespon substansi atau materi pembelajaran.
6. Berbasis
pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.
7. Tujuan pembelajaran
dirumuskan secara sederhana
dan jelas, namun
menarik system penyajiannya.
Pembelajaran
yang menekankan pada pentingnya
kolaborasi dan kerjasama diantara peserta didik dalam menyelesaikan
setiap permalahan dalam
pembelajaran. Oleh karena
itu guru sedapat mungkin menciptakan pembelajaran
selain dengan tetap mengacu
pada Standar Proses
dimana pembelajarannya
diciptakan suasana yang
memuat Ekplorasi, Elaborasi
dan Konfirmasi, juga dengan mengedepankan kondisi peserta
didik yang berperilaku ilmiah dengan bersama-sama diajak mengamati, menanya,
menalar, merumuskan, menyimpulkan
dan mengkomunikasi. Sehingga peserta didik akan dapat dengan
benar menguasai materi yang dipelajari dengan baik.
0 komentar:
Post a Comment
mohon meninggalkan komentar